Saturday, June 16, 2012

Ambil Foto: Auto atau Manual?

Dengan semakin majunya perkembangan fotografi, berbagai produk kamera diluncurkan di pasaran. Tidak hanya saling mengunggulkan merek, tapi juga fitur-fitur di dalamnya. Daam pengambilan gambar ada mode automatic dan ada juga yang manual. Auto, saat menggunaknnya Anda tidak peru mengatur fokus ataupun cahayanya, semuanya otomatis diatur oleh kamera itu. Sedangkan mode manual, Anda sendir yang mengatur fokus, cahaya, dan sebagainya.
Biasanya untuk pemula senang menggunakan  mode Auto. Dengan kecanggihan teknologi sekarang ini, mode Auto sangat mempermudah semua pengambilan gambar.Mode Auto sangat membantu dalam mengambil momen-momen candid. Dalam mode Auto atau Semi Auto, kamera itu selalu ditugaskan untuk mencari gambar yang terang dan jelas. Dengan bukaan yang besar, kamera akan memberikan shutter speed yang cepat.
Tidak selamanya mode manual itu jauh lebih bagus daripada mode auto. Untuk pengambilan gambar tertentu mode auto justru dapat mendapatkan hasil yang maksimal.
Dan mode scene merupakan jalan tengah bagi fotografer yang ingin menambah kreativitas namun malas menggunakan mode manual.Mode manual menawarkan fleksibiltas dan kreativitas dalam menghadapi situasi apapun dan dalam menghasilkan foto yang benar-benar sesuai dengan kehendak artistik kita. Karena foto yang benar belum tentu foto yang baik.

mode auto dan mode scene yang paling banyak digunakan:

  1.  Mode Auto Tidak perlu penjelasan apapun, pada intinya kita percayakan pemilihan keseluruhan setting (shutter-aperture-ISO-White Balance & Flash jika ada) pada otak di kamera. Kamera akan berusaha menebak karakteristik seluruh obyek dalam frame serta kondisi cahayanya lalu menentukan semua besaran setting diatas. Mode ini efektif untuk pemula, tetapi hanya menghasilkan foto yang benar namun bukan luar biasa
  2. Mode Portrait (biasa dilambangkan dengan ikon dengan kepala wanita)Kamera akan memilih DOF yang sempit (angka aperture sekecil-kecilnya) sehingga obyek yang di foto akan terisolasi dari background, sehingga ruang fokus hanya akan berada pada subyek saja sementara background terlihat kabur.
  3. Mode Macro (biasa dilambangkan dengan ikon bunga), Mode ini diperlukan saat kita ingin mengambil foto benda-benda kecil dari jarak dekat (close-up). Dengan mode ini, kita bisa mendekatkan  ujung lensa sedekat-dekatnya (biasanya antara 2-8 cm dari obyek) sehingga benda sekecil apapun akan terlihat cukup besar dan detail.Dalam jarak sedekat ini, kita harus mengusahakan agar bidang obyek yang difoto sejajar dengan kamera, dan sebisa mungkin menggunakan tripod sehingga hasilnya tajam dan bidang fokusnya cukup.
  4. Mode Sport (biasa dilambangkan dengan ikon orang berlari)Mode ini dirancang untuk membekukan gerakan. Di mode ini, kamera akan memperkecil shutter speed sekecil mungkin sehingga ketika membidik subyek bergerak  foto yang dihasilkan akan tetap tajam. Flash akan dimatikan dan hanya bekerja saat cahaya cukup. 
  5. Mode landscape (biasa dilambangkan dengan ikon gunung)Mode ini adalah kebalikan dari mode portrait. Kamera akan menggunakan angka aperture sebesar mungkin, sehingga bidang fokus foto (Depth of Field – DOF) bisa seluas mungkin. Dengan begitu  keseluruhan bagian foto dalam frame akan tajam. Sesuai namanya, mode ini didesain dipakai saat kita memotret pemandangan alam, namun juga bisa digunakan saat memotret orang namun kita ingin background tetap terlihat tajam.
  6. Mode Night (dilambangkan dengan ikon bintang atau bulan)Mode ini didesain untuk bekerja dalam kondisi cahaya yang minim, baik saat malam maupun kita berada dalam ruangan yang remang.  Kamera akan menaikkan ISO supaya dalam kondisi remang-pun sensor masih mampu menangkap cahaya dengan baik, mode ini juga berusaha membuat shutter speed yang lebih lama sehingga gambar tidak terlalu kabur dan biasanya secara otomotis flash bawaan kamera akan ikut menyala.
  7. Mode Beach / Snow Menyeimbangkan eksposur supaya putih-nya salju atau pasir pantai tidak kehilangan detailnya dan juga tidak terlalu pucat dengan menaikkan eksposur. White balance diset di sinar matahari. 
  8. Mode Fireworks Tanpa flash, shutter speed diset lumayan lama untuk merekam pergerakan percikan kembang api dengan baik. Mode ini sebaiknya diimbangi dengan memakai alat bantu untuk menstabilkan kamera supaya tidak goyang, misal tripod.





No comments:

Post a Comment